JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan sejumlah program bantuan sosial (bansos) yang sudah dilakukan tahun ini akan kembali dilanjutkan pada 2022.
Menurut dia, salah satu program bansos yang akan kembali dijalankan tahun depan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Untuk tahun ini, PKH menyasar sekitar 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Adapun, pemerintah juga akan melanjutkan program kartu sembako, kartu prakerja, serta beasiswa berupa PIP dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Bahkan pemerintah akan memberikan PKH bagi anak usia SD, SMP, dan SMA, serta rehabilitasi sosial anak di panti
"Kita ingun memperkuat dari program yang sudah ada seperti PKH, ini sangat baik didalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas generasi yang akan datang melalui PKH," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Kata dia, kebijakan belanja negara tahun 2022 akan fokus pada program prioritas, efisien, berbasis hasil, antisipatif, dan penguatan quality control Transfer Dana ke Daerah (TKDD).
Baca Juga: Berikut Daftar Bansos yang Masih Dilanjutkan
“Untuk belanja, kita akan terus bekerja sama dengan Kementerian Lembaga (K/L) dan belanja untuk TKDD yang merupakan reform yang kami mohon dukungan dari Komisi XI atau DPR keseluruhan. Karena ini memang sangat dipengaruhi oleh tentu masing-masing K/L dan transfer ke daerah dan dana desa,” katanya.
Konsolidasi fiskal akan dipersiapkan secara bertahap, hati-hati dan terukur. Kebijakan fiskal menjadi salah satu tulang punggung yang sangat penting di dalam penanganan Covid 19 dan pemulihan ekonomi. Namun demikian, APBN tidak bisa terus-menerus diekspos. APBN harus digunakan secara seimbang untuk pemulihan, namun juga harus untuk penyehatan.
Baca Juga: Bansos Tunai Cair Bulan Ini, Cek Persyaratannya
“Oleh karena itu, defisit akan secara bertahap kita turunkan dengan tetap melihat lingkungan ekonomi dan kecepatan pemulihan. Kami akan tetap terbuka dan akan melihat berdasarkan data supaya kita tetap make sure bahwa fiscal policy itu tepat dan sesuai dengan dampak yang kita harapkan. APBN tetap harus diselamatkan, apakah dari sisi pendapatan harus membaik, defisitnya harus dikendalikan, dan belanja semakin efektif,” tandasnya.