JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, kebijakan isolasi mandiri di hotel yang dihentikan akan menekan sektor perhotelan. Menurutnya, fasilitas akomodasi Orang Tanpa Gejala (OTG) di hotel-hotel sebenarnya bertujuan untuk membantu pemerintah.
"Tekanan sektor perhotelan jadi bertambah karena tunggakan dari pemerintah cukup besar untuk akomodasi pasien covid19 kategori OTG. Sementara memberikan layanan akomodasi di saat pandemi sudah sangat berat. Semoga pemerintah bisa menyelesaikan tunggakan agar cashflow hotel-hotel tidak semakin parah," ujar Maulana saat dihubungi Okezone di Jakarta (9/6/2021).
Baca Juga: BNPB Setop Isolasi Pasien Covid-19 di Hotel, Wagub DKI: Kami Carikan Tempat
Menurutnya selain tunggakan, PR pemerintah selanjutnya adalah vaksinasi di hotel-hotel yang sangat dibutuhkan. Karena tidak semua daerah berkomitmen memberikan vaksin untuk pegawai hotel hotel. "Karena industri hotel kondisinya tertekan sudah seharusnya diprioritaskan vaksinasi. Tapi banyak daerah tidak melakukannya," katanya.
Menurut Maulana, bisnis perhotelan memang tengah menghadap kondisi terburuk. Sebab, okupansi tak kunjung membaik akibat masih diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat di berbagai daerah. "Misalnya saat lebaran dilakukan pembatasan hasilnya okupansi hotel jatuh. Saat pembatasan sudah dibuka maka demand kembali naik," jelasnya.