Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Bervariasi, Indeks S&P dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi

Antara , Jurnalis-Selasa, 15 Juni 2021 |07:16 WIB
Wall Street Bervariasi, Indeks S&P dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi
Wall Street (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor penutupan tertinggi ketika sebagian besar pedagang fokus pada pertemuan Federal Reserve (Fed) minggu ini dan bukan pada menambah posisi yang ada.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 85,85 poin atau 0,25 persen, menjadi menetap di 34.393,75 poin. Indeks S&P 500 naik 7,71 poin atau 0,18 persen, menjadi ditutup di 4.255,15 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 104,72 poin atau 0,74 persen, menjadi berakhir di 14.174,14 poin.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan di zona hijau, dengan sektor teknologi terangkat 1,04 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor material tergelincir 1,28 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terburuk.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Indeks S&P 500 Capai Level Tertinggi 

Investor sedang mencari isyarat baru dari bank sentral tentang prospek inflasi, setelah data terbaru menunjukkan ekonomi AS mendapatkan kembali momentum tetapi tidak terlalu panas. Hal ini telah meredakan kekhawatiran investor tentang inflasi.

Sementara The Fed telah meyakinkan bahwa setiap lonjakan inflasi akan bersifat sementara, pembuat kebijakan dapat mulai membahas pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan Selasa (15/6/2021)-Rabu (16/6/2021). Namun, sebagian besar analis tidak memperkirakan keputusan sebelum konferensi tahunan Jackson Hole, Wyoming, bank sentral pada Agustus.

Setiap perubahan dalam retorika dovish Fed dapat menjungkirbalikkan pasar ekuitas. Indeks acuan S&P telah naik 13,1 persen tahun ini, sedangkan Indeks Dow Jones dan Indeks Nasdaq masing-masing naik 12,7 persen dan 9,2 persen.

“Ada argumen yang sangat bagus di kedua sisi perdebatan inflasi, tetapi untuk berpikir bahwa membuat perubahan substantif sekarang, berdasarkan kenaikan inflasi atau tingkat sementara, tampaknya konyol bagi saya,” kata CEO dan Manajer Senior Portofolio Dana Adams, Mark Stoeckle.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement