JAKARTA - Alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus dipersiapkan. Di mana anak usaha Pertamina ini akan mulai mengelola Blok Rokan setelah 9 Agustus 2021.
Salah satu kegiatan yang saat ini sedang berjalan adalah proses mirroring kontrak eksisting yang sudah mencapai 95% atau 276 kontrak dari 290 kontrak yang dilakukan mirroring.
Baca Juga:Â Ternyata Limit Kartu Kredit Ahok di Pertamina Tak Sampai Rp30 Miliar
"Proses pengadaan barang dan jasa di PHR untuk blok Rokan dilakukan dengan beberapa metode yaitu mirroring untuk kontrak eksisting yang ada di CPI dan pengadaan baru untuk kontrak yang belum ada di CPI maupun yang tidak bisa dilakukan mirroring," ujar Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan Jaffee A Suardin, Kamis (17/6/2021).
Selain melalui mirroring kontrak eksisting dan pengadaan baru, terdapat pula kontrak melalui program Local Business Development (LBD). Saat ini terdapat 260 kontrak LBD yang akan diproses secara terpisah melibatkan sekitar 690 mitra LBD.
Baca Juga:Â Ada Fasilitas Kartu Kredit Direksi-Komisaris, Staf Erick Thohir: Keperluan Perusahaan Bukan Pribadi
Sosialisasi LBD tahap 1 telah dilaksanakan pada akhir Mei lalu, saat ini sedang dalam proses dan diharapkan minggu ke 3 atau ke 4 Juni sudah bisa terjadi kontrak.
Jaffee melanjutkan, PHR akan melakukan evaluasi kesempatan untuk meluaskan keterlibatan masyarakat sekitar dengan melibatkan BUMDesa.
"Komitmen kami untuk selalu melakukan perbaikan dalam program LBD serta memastikan program ini ke depannya dapat mengoptimalkan partisipasi masyarakat sekaligus sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dari PHR untuk sama-sama mendukung kelancaran operasi PHR berkontribusi pada ketahanan energi nasional," jelasnya.