JAKARTA - Pemerintah memperluas basis investor domestik, khususnya investor milenial dengan menawarkan Surat Utang Negara (SUN) ritel. Investasinya pun bisa dimulai dari Rp1 juta.
Pemerintah membuka penawaran Surat Utang Negara (SUN) ritel kepada investor individu secara online (e-SBN) dengan tingkat kupon mengambang yaitu Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010 pada Senin ini pukul 09.00 WIB hingga 15 Juli 2021 pukul 10.00 WIB untuk terus
"Dalam rangka menambah alternatif investasi yang aman dan menguntungkan bagi masyarakat, hari ini pemerintah membuka penawaran SUN ritel yang tidak dapat diperdagangkan yaitu SBR 010. Di tengah era suku bunga rendah dunia saat ini, SBR010 memiliki fitur yaitu kuponnya floating with the floor yang jarang dimiliki oleh instrumen investasi lainnya," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman, dikutip dari Antara, Jakarta, Senin (21/6/2021).
Baca Juga: Surat Berharga Negara Ritel Seri SBR01 Bisa Jadi Pilihan Investasi, Minat?
Dengan fitur tersebut, lanjut Luky, imbal hasil SBR dipatok minimal sebesar kupon saat penerbitan dan di sisi lain investor berpotensi menerima imbal hasil yang lebih tinggi jika suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7Day Reverse Repo Rate meningkat.
Oleh karena itu, selain menawarkan kupon yang kompetitif dibandingkan produk investasi lainnya serta adanya perlindungan dari inflasi, SBR 010 juga dapat digunakan untuk melindungi investor dari fluktuasi bunga di pasar. SBR010 kali ini ditawarkan dengan tingkat kupon 5,1% dengan tenor dua tahun dan adanya fasilitas pelunasan sebelum jatuh tempo atau early redemption.
"Untuk memperluas basis investor, terutama generasi milenial dan generasi Z, pemerintah telah menurunkan nilai investasi dari tadinya minimal Rp5 juta sebelumnya menjadi hanya Rp1 juta dengan nilai investasi maksimal Rp3 miliar," ujar Luky.
Baca Juga: 6 Cara Hemat Uang untuk Biaya Hewan Peliharaan
Selain itu, untuk meningkatkan kenyamanan investasi di tengah pandemi, pemerintah telah mengembangkan platform digital e-SBN sehingga pemesanan dan pembayaran SBN ritel dapat dilakukan secara daring melalui 26 mitra distribusi yang telah ditunjuk pemerintah.
"Jadi semua bisa dilakukan melalui handphone, smarthphone, tanpa harus pergi secara fisik ke bank," kata Luky.