CHICAGO - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas terangkat oleh pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell terkait inflasi tidak akan menjadi satu-satunya penentu keputusan suku bunga dinaikan secara terburu-buru.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange naik USD6,0 atau 0,34% menjadi USD1,783,40 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (22/6), emas berjangka jatuh USD5,5 atau 0,31% menjadi USD1.777,40.
Baca Juga:Â Turun 0,31%, Harga Emas Dijual USD1.777/Ounce
Pernyataan Powell di hadapan Kongres AS pada hari Selasa (22/6/2021) pun menenangkan investor yang khawatir tentang pengetatan kebijakan menyusul sikap hawkish The Fed minggu lalu.
Dirinya mengulangi bahwa tekanan inflasi yang meningkat diperkirakan bersifat sementara, sehingga The Fed akan bersabar menunggu untuk menaikkan suku bunga. Oleh karena itu, sikap The Fed menjadi tanda untuk mendukung emas.
Baca Juga:Â Emas Antam Turun, Paling Murah Dijual Rp515.000
Namun, logam mulia telah gagal membalikkan penurunan 6,0% minggu lalu karena ekspektasi pengetatan kebijakan Fed telah bertahan di pasar. Suku bunga yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam peningkatan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Akan tetapi, Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger mengatakan bahwa Fed akan bergerak untuk menaikkan suku bunga atau mengurangi pembelian aset secepat bukan suatu kesimpulan.
"Kami jelas berdagang di lingkungan yang sangat akomodatif yang akan menopang harga emas (dan) secara keseluruhan masih terlalu dini untuk mulai menyebutkan pengurangan pembelian aset dan kenaikan suku bunga," kata Meger, dikutip dari Antara, Kamis (24/6/2021).
Follow Berita Okezone di Google News