JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) belum akan melakukan perubahan target keseluruhan pencatatan instrumen pasar modal tahun ini. Adapun Bursa menargetkan pencatatan sebanyak 66 instrumen di tahun ini.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pencatatan instrumen diantaranya adalah saham, obligasi, ETF, EBA, EBA-SP, DINFRA, DIRE, dan DIRE syariah.
"Kalau ditanyakan apakah ada perubahan di tengah periode ini? saat ini syukur dengan support dari seluruh envorenment di pasar modal, sampai saat ini bahwa dari target 66 dari semua instrumen, realisasi sudah 24 per tanggal 25 Juni yang sudah tercatat baik saham, obligasi maupun instrumen lain," ujar Nyoman dalam video conference RUPST BEI, Selasa (29/6/2021).
Baca Juga:Â BEI Kantongi Pendapatan Rp1,62 Triliun di 2020
Nyoman menambahkan, saat ini terdapat 30 instrumen pasar modal yang terdapat di dalam pipeline BEI. Artinya, 82 persen target BEI telah terpenuhi hingga akhir tahun 2021.
Baca Juga:Â BEI Catat Tahun 2020 Momentum Kebangkitan Investor Ritel Indonesia
"Di pipeline ada 30 semua instrumen, dengan demikian kalau kita pipeline sama realisasi kita jumlahkan itu totalnya 54, artinya apa? 82 persen target kita yang kita rencanakan sampai akhir tahun sudah include di pipeline plus yang sudah tercapai, tentunya ada periode yang masih setengah tahun untuk kita kejar 18 persen," ucapnya.