Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terdampak Covid-19, Hotel Sahid Jaya Rugi Rp8,7 Miliar

Terdampak Covid-19, Hotel Sahid Jaya Rugi Rp8,7 Miliar
Hotel Sahid Terkena Dampak Covid-19. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

Wakil Direktur Utama PT Sahid Jaya Tbk, Ratri Sryantoro Wakeling seperti dikutip bisnis pernah bilang, langkah selanjutnya masih akan menyesuaikan langkah dengan orientasi utama perusahaan, yakni meningkatkan okupansi. Untuk itu, lanjutnya, perusahaan harus agak fleksibel dalam hal harga kamar.

Beberapa cara yang akan dilakukan perusahaan sepanjang semester II/2021, antara lain mendapatkan sebanyak-banyaknya sertifikat CHSE untuk hotel yang berada di bawah payung SHID; meningkatkan kualitas program staycation; dan menjual produk lain seperti jasa katering dan pesan-antar makan sebagai sumber pendapatan lain.

Menurut Ratri, strategi tersebut cukup efektif selama semester I/2021. Sertifikasi CHSE dinilai mampu mengamankan playing field perusahaan, sedangkan program staycation dikatakan mampu membantu okupansi hotel pada akhir pekan agar tidak semakin anjlok. Adapun, rerata okupansi SHID pada sepanjang semester I/2021 adalah 45% pada pekan kerja dan 20% pada masa akhir pekan.

"Program staycation bisa menahan angka okupansi pada akhir pekan agar tidak anjlok lebih dalam ke level 10 persenan," ujar Ratri, demikian dikutip dari Harian Neraca, Kamis (1/7/2021).

Secara keseluruhan, tingkat okupansi SHID sepanjang semester satu tahun ini berjalan berada di kisaran 50-55% dan bervariasi di setiap lokasi. Di DKI Jakarta, kata Ratri, okupansi stabil di level 35%, sedangkan di kota-kota kecil tingkat okupansi masih rendah, yakni 10 – 15%.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement