Karena relaksasi membuat jumlah terinfeksi meningkat lagi. Sedangkan jumlah terinfeksi mempunyai korelasi negatif dengan pertumbuhan belanja konsumen. Yaitu, semakin tinggi jumlah terinfeksi, semakin rendah pertumbuhan belanja konsumen. Artinya, relaksasi pembatasan sosial memberi dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena konsumen dengan sendirinya akan membatasi aktivitas ekonominya karena mereka khawatir tertular.
"Tingkat terinfeksi tinggi juga akan menghambat investasi. Investor akan bereaksi negatif kalau tingkat infeksi dibiarkan tinggi," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)