Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cara PLN Pensiunkan PLTU Secara Bertahap

Oktiani Endarwati , Jurnalis-Rabu, 14 Juli 2021 |17:50 WIB
Cara PLN Pensiunkan PLTU Secara Bertahap
PLN (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT PLN (Persero) akan mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) secara bertahap hingga tahun 2055. Upaya ini merupakan langkah PLN dalam menuju carbon neutral di tahun 2060.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, mulai tahun 2020 ke depan, porsi kapasitas PLTU diturunkan. Upaya mempensiunkan pembangkit fosil dimulai tahun 2030 dan secara signifikan turun jumlahnya pada 2040, mengikuti selesainya kontrak pembangkit tersebut.

"Mulai tahun 2022 ke depan tidak ada kontrak baru untuk PLTU. PLN hanya menjalankan kontrak yang telah ditandatangani PPA (power purchasing agreement) dan telah mencapai financial close," ujarnya dalam diskusi secara virtual, Rabu (14/7/2021).

Baca Juga: Ini Nasib Penjualan Listrik PLN Imbas PPKM Darurat

Zulkifli memaparkan, rencana untuk mempensiunkan PLTU akan dimulai pada tahun 2026 hingga 2030 dengan kapasitas sebesar 1 gigawatt (GW). Pada tahun 2035, PLN akan mempensiunkan PLTU subcritical tahap kedua dengan total kapasitas 9 GW. Selanjutnya, pada tahun 2040, PLN akan mempensiunkan PLTU ultra supercritical dengan total kapasitas 24 GW.

"Semua akan digantikan dengan pembangkit berbasis renewable energy secara bertahap. Kemudian di tahun 2055, PLTU ultra supercritical akan dipensiunkan dengan total kapasitas 5 GW," paparnya.

Baca Juga: Sidak saat PPKM Darurat, Erick Thohir: Bukan Mau Marah, Saya Ingin Support

Dia menuturkan, pembangkit nuklir akan masuk pada tahun 2040 untuk menjaga keandalan sistem seiring perkembangan teknologi nuklir semakin aman. "Phase out seluruh pembangkit PLTU batu bara pada tahun 2056 karena sudah tergantikan oleh EBT," tuturnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement