Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Sebut Rupiah Alami Kepanikan di 2020

Rina Anggraeni , Jurnalis-Kamis, 15 Juli 2021 |14:12 WIB
Sri Mulyani Sebut Rupiah Alami Kepanikan di 2020
Sri Mulyani Sebut Rupiah Alami Kepanikan (Foto: Setkab)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar mata uang dunia bergerak fluktuatif sepanjang pandemi Covid-19 sejak tahun 2020. Tak terkecuali nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sekarang saja, Rupiah melemah dan bergerak ke kisaran Rp14.500-an per USD.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pandemi Covid-19 membuat nilai tukar semua negara ini alami kepanikan, tak terkecuali Indonesia. Maka, pemerintah pun mengambil langkah-langkah untuk melakukan stabilitas nilai tukar Rupiah.

"Pada Maret dan April (2020) terjadi gelombang capital out flow akibat kepanikan global karena pandemi sehingga nilai tukar semua negara ini naik," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (15/7/2021)

Baca Juga: Sri Mulyani: Covid-19 Mengancam Fasilitas Kesehatan hingga Tekanan Sosial 

Pemerintah langsung merespons dengan mengeluarkan berbagai kebijakan (policy) yang didesain untuk bisa meminimalisasi dampak dari pandemi covid-19.

"APBN sebagai instrumen fiskal langsung melakukan fungsi countercyclical dan stabilisasi, bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) sebagai pengelola moneter dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator di sektor keuangan," katanya.

Langkah yang diambil tersebut akhirnya mampu membuat rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap menjadi Rp14.577 per USD pada 2020. Angka ini membuat Rupiah cenderung melemah dibandingkan dengan rata-rata tahun 2019 sebesar Rp14.146 per USD.

"Kami menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dan meminimalkan dampak dari pandemi covid-19 terhadap dunia usaha dan masyarakat," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement