JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatatkan 186 pemboran sumur pengembangan sepanjang Semester I-2021. Kemudian 309 kegiatan workover dan 11.307 kegiatan well service.
"Nilai TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) dari kegiatan-kegiatan hulu migas secara keseluruhan juga berada di atas target mencapai 58%," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers, Jumat (16/7/2021).
Baca Juga:Â Transisi Blok Rokan, SKK Migas Mendorong Partisipasi Perusahaan dan Tenaga Lokal
Sedangkan untuk proyek hulu migas 2021, sepanjang semester I tahun ini sebanyak tujuh proyek sudah dapat direalisasi, dan memberikan tambahan produksi sebesar 10.710 BOPD dan gas sebesar 475 MMSCFD.
"Nilai investasi proyek-proyek tersebut mencapai USD1,4 miliar atau setara Rp20,9 triliun," tambahnya.
Selain itu, SKK Migas juga mengawal realisai proyek hulu migas yang dikatagorikan sebagai proyek strategis nasional. SKK Migas berusaha mengawal agar proyek Jambaran Tiung Biru yang saat ini kemajuannya mencapai 91,93% tetap dapat melakukan onstream pada Kuartal IV-2021.
Baca Juga:Â SKK Migas dan KKKS Ajak Perusahaan Dalam Negeri Terlibat di Industri Hulu Migas
Upaya penggantian cadangan yang telah diproduksikan (Reserve Replacement Ratio – RRR) juga terus dilakukan untuk menjaga kesinambungan produksi migas yang berkelanjutan. SKK Migas telah memproses persetujuan 14 Plan of Development (POD) yang diajukan KKKS, dari persetujuan tersebut menghasilkan tambahan cadangan migas sebesar 131,2 juta barel oil equivalent (BOE).
Dwi menuturkan, sepanjang semester I tahun 2021, terdapat (tujuh) 7 sumur eksplorasi yang telah selesai di bor/tes (sumur tajak tahun 2021) dengan hasil gas discovery (Maha-02 dan Fanny-02), oil discovery (Hidayah-01 dan MSDE-01A) dan dry (Barakuda-1X, NSD-1 Exp Tail dan Plajawan Dalam).