Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bisnis Ritel Berdarah-darah, Pengusaha: Semoga Suara Kami Didengar Pemerintah

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Kamis, 22 Juli 2021 |16:48 WIB
Bisnis Ritel Berdarah-darah, Pengusaha: Semoga Suara Kami Didengar Pemerintah
Mal (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pusat belanja ritel modern menjadi sektor yang terkena imbas pandemi Covid-19. Ibarat jatuh tertimpa tangga, pengusaha mal mengaku tergerus ekonominya akibat kebijakan penutupan bangunan pusat perbelanjaan selama pembatasan.

Terbebani ongkos besar operasional, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku tidak ada bantuan bagi korporasi perbelanjaan.

"Seringkali kita lihat dalam PPKM Darurat ini tidak ada bantuan sama sekali terhadap korporasi sektor swalayan ataupun mall dalam hal ini. Sementara kita (pihak manajemen) diminta untuk terus menjaga tenaga kerja tetap terjaga," kata Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey melalui media gathering secara virtual, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Pegawai Mal Diusulkan Dapat BLT Subsidi Gaji

Pihaknya juga meminta pemerintah ikut membantu para pelaku usaha mall dan aneka pusat belanja modern lainnya dengan memberi insentif.

Baca Juga: Tutup Selama PPKM, Pengusaha Mal Minta Biaya Listrik dan Gas Digratiskan

"Jadi kami minta kepada pemerintah untuk membantu pengusaha mall. Semoga suara-suara kami ini didengar,” tegas Roy

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement