Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Luhut Cek Anomali Kasus Covid-19 di Bali, Vaksin Tinggi tapi Angka Kematian Mengkhawatirkan

Azhfar Muhammad , Jurnalis-Jum'at, 13 Agustus 2021 |08:21 WIB
Luhut Cek Anomali Kasus Covid-19 di Bali, Vaksin Tinggi tapi Angka Kematian Mengkhawatirkan
Menko Luhut Didampingi Menkes dan Mendagri Tinjau Bali karena Tingginya Kasus Covid-19. (Foto: Okezone.com/Kemenko Marves)
A
A
A

JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan melakukan peninjauan ke Bali karena angka kasus Covid-19 di Pulau Dewata masih tinggi.

Luhut bersama Menteri Keseahatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengunjungi beberapa tempat isolasi terpusat dan memberikan arahan terkait langkah mitigasi penanganan Covid-19 di Provinsi Bali yang performanya dinilai masih harus dioptimalkan.

Baca Juga: Menko Airlangga Evaluasi Penerapan PPKM Level 4 di Kalimantan, Begini Hasilnya

“Saya hari ini kembali melakukan kunjungan ke Bali bersama Menkes dan Mendagri untuk melihat langsung anomali kasus yang terjadi. Karena saya membaca dan melihat laporan bahwa sudah hampir 91% warga Bali mendapatkan suntik pertama vaksin, namun angka kasus aktifnya masih cukup tinggi dan angka kematian juga cukup mengkhawatirkan," ujar Luhut melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Jumat (13/8/2021).

Luhut mengatakan peninjauan bersama dua menteri tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana efektivitas dari tempat isolasi terpusat yang ada di kawasan Bali.

Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap Jenis Buah Andalan Ekspor Indonesia

"Dan dari hasil di lapangan memang masih banyak masyarakat yang tidak mau dan sulit untuk diajak masuk ke Isolasi terpusat yang fungsinya adalah memisahkan mereka sementara dari keluarga yang masih sehat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement