JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade memanfaatkan area sepanjang sungai Kayan. Terdiri atas 5 bendungan dengan 5–6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya.
Tahap pertama PLTA Kayan Cascade berkapasitas 900 megawatt (mw), tahap kedua 1.200 mw, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 mw dan tahap kelima 3.300 mw. Nilai investasi KHE untuk PLTA ini mencapai USD17,8 miliar atau setara Rp256,3 triliun (kurs Rp14.400 per USD).
"Listrik yang dihasilkan dari PLTA tersebut akan dimanfaatkan untuk kebutuhan industri dan pelabuhan,” kata Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy (KHE) Khaeroni dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Menko Luhut: Proyek Industri Hijau Terbesar Dunia Bakal Ada di RI
Mengutip pidato Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD pada 16 Agustus 2021 mengatakan transformasi menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau, akan menjadi perubahan penting dalam perekonomian Indonesia.
"Ini tepat sekali. Sesuai dengan harapan yang diucapkan Presiden saat pidato kenegaraan kemarin, KHE mengembangkan pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade yang akan berkontribusi besar terhadap penurunan emisi gas rumah kaca dunia," katanya.