JAKARTA - Proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan masih dibayang-bayang beberapa faktor. Di mana IHSG pada akhir perdagangan Jumat 27 Agustus 2021 ditutup di zona merah dan ditutup melemah 0,28% di level 6.041.
Investment Specialist Mega Capital Indonesia Liyanto Sudarso mengatakan, investor masih perlu hati-hati mengingat pekan ini pelaku pasar cenderung memperhatikan sentimen dari luar negeri yaitu dari Amerika Serikat (AS) oleh bank sentral The Fed yang akan mengumumkan simposium tahunan pada akhir pekan ini.
"Saya pikir Minggu depan ya kontan di masa kita ini menghadapi musim dari The Fed ini tapering off, saya rasa investor ini mulai perlu jeli untuk memilih sahamnya terutama cobalah pilih saham kalo bisa jangan ada exposure USD terutama utang atau bahkan mereka yang misal ada exposure USD kalo sampe USD menguat nah takutnya kalau The Fed ini melakukan penarikan likuiditasnya lebih cepet dari perhitungan ekspektasi," katanya dikutip Minggu (29/8/2021).
Baca Juga:Â Fakta IHSG Sepekan, Nilai Transaksi Harian Turun 16,58%
Investor menurutnya harus mengambil langkah yang waspada dengan mencari perusahaan yang pendapatannya dalam bentuk USD. The Fed berencana melakukan tapering seiring dengan tercapainya tingkat inflasi tahun ini. Langkah ini diperlukan, agar dapat mengatur laju tingkat inflasi yang terlalu tinggi.
Baca Juga:Â Sepekan Perdagangan, IHSG Menguat Tipis pada Level 6.041
"Nah itu harus hati-hati, jadi kalau bisa cari perusahaan yang mereka itu either earningnya oke pendapatannya dalam bentuk USD atau mereka yang lebih ga ada exposure di USD, satu lagi ga cuma utang, kalo misalnya bahan-bahannya juga impor USD juga itu harus be careful juga," ujarnya.