JAKARTA – Industri migas tetap melaksanakan aktivitas guna mencari dan memproduksi migas mengingat kebutuhan energi Indonesia sangat besar. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah tetap optimistis untuk meningkatkan produksi migas melalui kegiatan eksplorasi dan produksi yang lebih masif dan agresif.
Arifin pun menekankan kepada semua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas untuk meningkatkan eksplorasi blok migas demi mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada tahun 2030.
Baca Juga: Lifting Migas Capai 1,6 Juta BOEPD per Juli 2021, 96% dari Target APBN
"Seluruh pelaku industri hulu migas agar dapat melaksanakan strategi-strategi yang harus dilakukan secara extraordinary," kata Arifin saat membuka gelaran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-45 Convention and Exhibition secara virtual, Rabu (1/9/2021).
Sebagai salah satu sektor kritikal, industri hulu migas masih merupakan penggerak perekonomian nasional dan mendorong munculnya aktivitas perekonomian lainnya. Di sisi lain, transisi energi tetap menjadi perhatian utama bagi Arifin.
Baca Juga: Perbankan Diminta Biayai Industri Hulu Migas
"Kebijakan energi dunia saat ini adalah menuju energi bersih dan terbarukan, yang secara bertahap akan menggantikan energi fosil. Untuk itu diperlukan upaya proses peralihan yang terukur dan dalam masa transisi ini, peran migas masih strategis," ungkap Arifin.
Selain mendorong peningkatan produksi migas, lanjut dia, pemerintah juga tengah fokus dalam menurunkan emisi karbon. Untuk itu, pemerintah sedang menyelesaikan penyusunan Strategi Energi Nasional yang berisi dua agenda penting, yakni peningkatan produksi migas dan penurunan emisi karbon.