3. Maksmialkan Waktu dalam Perjalanan
Saat bepergian menggunakan transportasi umum, banyak orang memilih untuk melihat sekeliling atau sekadar fokus pada media sosial.
Padahal, waktu ini cukup baik dipergunakan untuk membalas e-mail, merencanakan pertemuan yang lebih matang, atau belajar. Masa ini juga bisa dipergunakan untuk membaca buku atau artikel dari para ahli.
Perlakukanlah setiap momen yang bisa dihabiskan dengan sekadar duduk untuk melakukan hal-hal bermanfaat.
4. Pertimbangkan ROI (Return On Investment)
Cobalah untuk mempertimbangkan timbal balik dalam melakukan sesuatu. Misal, saat dminta pergi untuk sekadar minum dengan teman.
Hal ini mungkin terdengar seperti penggunaan waktu yang baik. Namun, tentu tidak sepadan jika pergi minum dilakukan hingga menelantarkan pekerjaan, keluarga, atau pendidikan.
Istirahat dan relaksasi memang penting, tetapi pertanyakanlah jika istirahat Anda sepadan dengan usaha yang telah dilakukan. Tak salah jika harus menolak ajakan dengan ROI yang kurang menguntungkan.
5. Fokus pada Kemampuan
Kebanyakan pemimpin berpikir untuk selalu terlibat dalam segala hal dalam aspek usaha mereka. Kenyataannya, hal ini membuat mereka tidak menguasai apa pun secara khusus.
Sebaliknya, cari tahu tentang kemampuan terbesar dan kembangkanlah kemampuan itu hingga tak ada yang bisa menyelesaikannya sebaik Anda. Tak perlu menyibukkan diri untuk mengejar hal yang tak dikuasai demi tampak produktif.
Temukan orang-orang yang unggul di bidang yang tak Anda kuasai dan biarkan mereka mengerjakan hal itu sebaik mungkin. Sebab, orang dengan peran yang tepat menciptakan pengalaman lebih baik dan pekerjaan yang menjadi sangat lancar.
(Taufik Fajar)