JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut ada empat poin utama yang diharapkan dari transformasi perusahaan plat merah yang berjalan saat ini.
Menurutnya, transformasi yang terjadi di BUMN ini tidak hanya semata-mata menjadi bagian restrukturisasi atau pengurangan jumlah BUMN dari 108 menjadi 41 BUMN. Dan, itu tidak cukup.
"Transformasi yang kita harapkan di perusahaan-perusahaan BUMN sebetulnya ada empat. Pertama, kita memastikan bahwa BUMN ini secara korporasi dan apalagi ini perusahaan milik negara bisa memberikan kontribusi yang konsisten dan besar kepada negara," kata Erick Thohir dilansir Antara di Jakarta, Senin (13/9/2021).
Baca Juga:Â Erick Thohir Ingatkan Pentingnya Pakai Masker di Tengah Covid-19
BUMN sudah memiliki track record memberikan Rp3.295 triliun selama 10 tahun terakhir kepada negara, berupa pajak, deviden.
"Namun pertanyaannya tentu dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kontribusi BUMN kepada negara tidak boleh turun. BUMN harus paling tidak sama atau meningkat dibandingkan sebelumnya, karena negara pemasukannya berkurang. Salah satunya dengan apa? Memastikan rantai pasok dan ekosistem untuk menjadikan efisiensi sehingga BUMN lebih tetap tambah sehat," kata Erick Thohir.
Baca Juga:Â Erick Thohir: Arahan Presiden, 30% Pembiayaan untuk UMKM
Kedua, lanjut dia, dengan adanya pandemi Covid-19 kehidupan masyarakat mengalami perubahan dan digitalisasi pun turut mengalami perubahan. Mau tidak mau BUMN harus memastikan persiapan BUMN bisa berkompetisi di pasar yang sangat terbuka.
"Dan ini kita meminta dalam kondisi pasca-Covid-19, BUMN memiliki model bisnis yang sangat kuat. Karena itu saya sampaikan bagaimana misalnya Pelindo kita gabungkan, supaya bisnis peti kemas BUMN menjadi besar dan dapat menempati peringkat 8 terbesar di dunia. Ataupun pada saat ini BUMN ultra mikro dan UMKM kita sinergikan, supaya kita memiliki kekuatan, bagaimana keseimbangan ekonomi bagi UMKM benar-benar terjadi, bukan lip services," katanya.