JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa rencana aksi korporasi Holding BUMN Rumah Sakit (RS). Salah satunya Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah holding diresmikan, pemegang saham berencana akan membawa sejumlah perusahaan yang menjadi anggota holding untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Adapun PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) atau IHC selaku induk holding dan membawahi 34 anggota RS BUMN yang dikelola oleh 18 Rumah Sakit BUMN.
Pemegang saham menilai, upaya IPO tersebut sebagai transformasi perusahaan pelat merah di sektor kesehatan, sehingga diharapkan kesehatan mampu menjadi kekuatan baru di Indonesia. Meski begitu, belum diketahui secara pasti waktu go publiknya.
Baca Juga:Â 23 Perusahaan Masuk Pipeline IPO di BEI, Ada Sektor Teknologi dan EBT
"Ada kesehatan, ada Rumah Sakit kita setelah dikonsolidasi, kita akan bursakan, listingkan, supaya ini juga menjadi kekuatan daripada transformasi kesehatan," ujar Erick dalam sesi wawancara dengan IDX Channel, Rabu (15/9/2021).
Saat ini sejumlah persiapan tengah dilakukan, salah satunya, pembangunan layanan kesehatan atau RS satu pintu (one stop health services) bertaraf internasional di Sanur, Bali. Dalam konteks ini, pemerintah mempercayakan Mayo Klinik sebagai advisor atau penasehatnya.
Baca Juga:Â Wijaya Karya (WIKA) Bakal Boyong 3 Anak Usaha IPO Mulai 2022
Mayo Klinik merupakan praktek medis nirlaba dan kelompok riset medis yang berlokasi di sejumlah area metropolitan seperti Rochester, Minnesota, Jacksonville, dan Florida.