JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan), memberi penjelasan terkait persoalan harga pakan jagung yang dikeluhkan peternak saat ini. Sebelumnya, pemerintah menyiapkan skema harga jagung dapat ditekan menjadi Rp 4.500 per kilogram (kg) di tingkat peternak di tiga daerah sentra yakni Blitar, Klaten, dan Lampung.
Harga tersebut menurut perwakilan peternak asal Blitar bernama Suroto, dinilai mahal dan menyebabkan harga telur anjlok di daerahnya. Protes kemudian diterima oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Blitar, dua pekan lalu.
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyebut, sebenarnya permasalahan utama ada di penyesuaian antara pengusaha dan para peternak rumahan yang dirugikan.
Baca Juga:Â Pak Jokowi, Peternak Minta Harga Pakan Turun Jadi Rp4.500/Kg
"Sebenernya permasalahan utama adalah bagaimana mensinkroniasasi persoalan antara pengusaha pakan baik itu yang besar maupun yang kecil terhadap para peternak-peternak rumahan yang memang dalam hal ini sangat dirugikan saat ini," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Jakarta, Senin (20/9/2021).
Kementan mengaku stok saat ini sebetulnya stabil dan ada, namun kondisi saat ini membuat pendistribusian agak bermasalah hingga terjadi pelanggaran di lapangan.
Baca Juga:Â Harga Pakan Jagung bagi Peternak Bisa Turun Jadi Rp4.500?
"Apapun permasalahan termasuk ketersediaan stok jagung sebenernya sustain, artinya stabil dan ada, cuma bagaimana membuat kondisi ini, sampai ke kawan-kawan peternak ini dengan masif dan tidak ada pelanggaran di lapangan," ujar Harvick.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News