JAKARTA - Pembayaran kupon obligasi untuk China Evergrande Group jatuh tempo. Para investor bersiap menghadapi potensi gejolak pasar karena pengembang properti yang sedang dililit utang itu mendapat ujian berikutnya.
Setelah menghadapi hiruk pikuk ledakan bangunan China, Evergrande kini menjadi wajah tindakan keras terhadap utang pengembang yang telah mendorong volatilitas di pasar global dan membuat investor besar dan kecil berkeringat atas eksposur mereka.
Baca Juga:Â Skema Terburuk Atasi Gagal Bayar Raksasa Properti Evergrande
Perusahaan tersebut dijadwalkan pada Rabu untuk melakukan pembayaran bunga obligasi senilai 47,5 juta dolar AS pada obligasi dolar 9,5% Maret 2024. Meskipun tidak lagi memiliki obligasi dalam negeri atau luar negeri yang jatuh tempo tahun ini, perusahaan masih harus melakukan pembayaran kupon untuk obligasi luar negeri sebesar 547,57 juta dolar AS pada 28 Desember.
Baca Juga: 4 Fakta Evergrande Gagal Bayar Utang Rp4.000 Triliun yang Bikin Sri Mulyani Was-Was
Masalah Evergrande menghantam pasar saham global awal bulan ini. Dalam minggu-minggu sejak itu, beberapa investor global telah mengalihkan fokus mereka ke perselisihan politik di Washington atas plafon utang AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah yang telah menekan saham.
Kejutan negatif apa pun oleh Evergrande dapat memberi lebih banyak amunisi kepada pasar saham yang bearish.