Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan aspirasi dari pemilik kios pupuk lengkap (KPL) agar ada evaluasi sistem penyaluran pupuk bersubsidi, mulai dari data dan sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Dia juga menyinggung soal sistem kuota dan penerbitan kartu tani, serta edc yang tidak lancar maupun administrasi yang dinilai rumit. Sehingga banyak KPL yang mengundurkan diri.
"Kami juga memohon tambahan kuota pupuk bersubsidi karena sudah memasuki musim tanam (MT) pertama, nantinya kami yang akan didatangi petani terkait hal itu," ujarnya.
(Feby Novalius)