Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Isu Tapering Fed Bikin Dolar AS Perkasa

Antara , Jurnalis-Kamis, 30 September 2021 |06:37 WIB
Isu Tapering Fed Bikin Dolar AS Perkasa
Dolar AS menguat dipicu rencana tapering Fed (Foto: Reuters)
A
A
A

Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo di New York, memperkirakan kenaikan lebih lanjut 2,0% hingga 3,0% dalam indeks dolar.

Greenback juga tidak terpengaruh, bahkan ketika Senat AS dari Partai Republik pada Selasa (28/9/2021) memblokir tawaran oleh rekan Demokrat Presiden Joe Biden untuk mencegah gagal bayar kredit AS yang berpotensi melumpuhkan, dengan pendanaan federal akan berakhir pada Kamis waktu setempat dan otoritas pinjaman sekitar 18 Oktober.

Senat dapat memberikan suara pada Rabu (29/9/2021) atau Kamis (30/9/2021) tentang resolusi bipartisan untuk mendanai operasi federal hingga awal Desember, kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer.

Euro termasuk di antara mata uang yang melemah, jatuh di bawah level 1,16 dolar, terendah sejak akhir Juli 2020. Terakhir diperdagangkan turun 0,8% menjadi 1,1592 dolar.

Yen menunjukkan sedikit reaksi terhadap terpilihnya Fumio Kishida sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, yang menempatkannya di jalur untuk menjadi perdana menteri negara berikutnya.

Yen, mata uang yang paling sensitif terhadap imbal hasil AS karena suku bunga yang lebih tinggi dapat menarik arus modal dari Jepang, menyentuh level terendah 18 bulan terhadap dolar yang bangkit kembali.

Dolar naik setinggi 112,04 yen, level terkuat sejak akhir Februari tahun lalu, dan terakhir naik 0,4% pada 111,99 yen.

Dolar juga naik ke level tertinggi lebih dari lima bulan di 0,9355 franc. Dolar terakhir naik 0,7% pada 0,9351 franc.

Pedagang mata uang juga memperhatikan komentar dari para gubernur bank sentral utama pada Rabu (29/9/2021), yang menjadi panelis di forum Bank Sentral Eropa di Sintra, Portugal.

Ketua Fed Jerome Powell, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde dan Gubernur Bank Sentral Inggris Andrew Bailey mengatakan mereka mengawasi inflasi di tengah lonjakan harga energi dan berlanjutnya hambatan produksi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement