CHICAGO - Harga emas rebound pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas menguat karena meningkatnya kekhawatiran inflasi membuat selera terhadap aset-aset risiko dan mendorong permintaan logam yang dinilai lebih aman.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange menguat USD3,6 atau 0,21% menjadi USD1.759,30 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka turun USD1,7 atau 0,1% menjadi USD1.755,70.
Baca Juga:Â Harga Emas Turun Terbebani Penguatan Dolar AS
Krisis energi global telah mengancam prospek ekonomi dan memicu ketakutan inflasi, kemudian mendorong beberapa investor beralih menuju aset-aset yang lebih aman.
"Kami melihat dukungan yang datang dari gagasan umum bahwa tekanan inflasi akan cukup untuk menahan emas di tengah lingkungan, tempat kami melihat Federal Reserve perlahan bergerak untuk mengurangi pembelian aset," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, dikutip dari Antara, Rabu (13/10/2021).
Akan tetapi, kata Meger, secara keseluruhan dolar membatasi kenaikannya.
Baca Juga:Â Harga Emas Antam Turun Rp2.000, Kini Dijual Rp912.000/Gram
Emas secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai inflasi. Namun, pengurangan stimulus bank sentral dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, yang diterjemahkan menjadi peluang kerugian yang lebih tinggi memegang emas yang tidak membayar bunga.
"Ada lebih banyak penghindaran risiko di pasar dan emas diuntungkan dari itu, ditambah dengan kekhawatiran tentang inflasi dan pendinginan ekonomi global," kata Analis Commerzbank Daniel Briesemann.