JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor sepanjang September sebesar USD20,60 miliar atau lebih rendah dibandingkan Agustus 2021 sebesar USD21,43miliar (month to month/mom).Ā
Namun demikian, realisasi tersebut masih meroket sebesar 47,64% pada September 2020 sebesar USD13,96 miliar.
Baca Juga:Ā Neraca Dagang RI-Australia Defisit USD3,1 Miliar, Mendag Soroti Impor Tinggi
" Dilihat dari Migas dan non migas meningkat. Migas meningkat sebrsar 39,79% atau sebesar USD0,93 miliar sedangkan non migas USD19,67 miliar atau meningkat 48,03%," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam video virtual, Jumat (15/10/2021).
Kata dia, perkembangan ekspor selama tiga tahun ini selama tahun 2019,2020 dan 2021. Secara kumulatif Januari hingga September meningka 40,38% atau sebesar USD164,29 miliar
" Share terbesar itu dari lemak hewani nabati," katanya.
Baca Juga:Ā Neraca Perdagangan Diprediksi Surplus USD3,89 Miliar pada September
Dia menambahkan kinerja ekspor nonmigas terkoreksi relatif lebih rendah karena sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga. Beberapa yang mengalami peningkatan di antaranya batu bara, alumunium, minyak kernel, dan kelapa sawit.
"Harga batu bara per September 2021 naik 9,5% mtm, alumunium 8,9% mtm, dan minyak kernel 6,42% mtm," tandasnya.