JAKARTA – Maskapai penerbangan Australia, Qantas Airways berencana menjual tanah dekat Bandara Sydney ke perusahaan LOGOS Properti Group sebesar USD595 juta atau setara Rp8,5 triliun (kurs Rp14.300 per USD).
Hal ini dilakukan untuk mengurangi utang setelah operator pulih dari posisi terendah pandemi. Penyelesaian sebagian besar lot diharapkan akan berakhir pada 31 Desember.
Baca Juga: Arahan Presiden, Turis Asing ke Bali Wajib Punya Asuransi Kesehatan
"Kami akan menggunakan dana ini untuk membantu membayar utang yang kami kumpulkan selama pandemi. Kekuatan penjualan ini dan dampaknya pada neraca kami, berarti kami dapat kembali berinvestasi di bagian inti bisnis lebih cepat," kata CEO Qantas Group, Alan Joyce, dilansir dari Reuters, Jumat (15/10/2021).
Diketahui saham Qantas diperdagangkan 2,3% lebih tinggi, menjelang kenaikan 0,5% di pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Turis Asing Masuk Bali, Ini Syarat dari Menko Luhut
Qantas mengatakan pihaknya telah memasuki pembicaraan dengan LOGOS tentang potensi opsi pengembangan di masa depan untuk situs yang diakuisisi, termasuk kawasan khusus maskapai dan penjualan tanah tambahan di dekat tempat yang akan dijual.