JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik kinerja sejumlah BUMN masa lalu yang tidak merespons investasi asing.
Untuk itu, Jokowi meminta BUMN untuk mencari partner. Indonesia, kata Jokowi, memiliki prospek yang menjanjikan bagi banyak investor dan negara-negara di dunia.
Pasalnya, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia dalam jangka waktu 10-20 tahun mendatang. Hal ini membuat Jokowi percaya diri bila BUMN mampu bermitra dengan investor dari negara lain
"Kita memerlukan modal yang sangat besar, yang kedua memerlukan teknologi, itu yang kita belum memiliki kemampuan ke sana. Sehingga sekali lagi cari partner, banyak sebetulnya, tapi kita sendiri enggak pernah merespon sih," kata Jokowi saat memberikan arahan kepada 20 Direktur Utama (Dirut) BUMN seperti dikutip Youtube Setpres Jakarta, Minggu (17/10/2021).
Jokowi bercerita ada beberapa BUMN masa lalu yang dinilai lamban dan tidak memiliki respons apapun saat diberikan kesempatan bermitra dengan sejumlah investor asing dengan nail investasi ribuan triliun.
"Kita bukain pintu, enggak ada respon apa-apa ya gimana saya, kadang-kadang sering malu saya, udah bukain pintu, bukain pintu, tapi enggak ada respon ke sana. Investasi memang ribuan triliun, tapi kalau kita mau gede ya memang harus berpikiran gede. Kita mau gede, tapi mimpinya kecil ya gimana mau jadi gede," tegas Jokowi.
Jokowi bahkan mengaku malu terhadap Perdana Menteri India Narendra Modi saat kedua negara ingin menjajaki investasi di sektor kesehatan. Menurutnya, ada beberapa negara yang ingin menggandeng Indonesia sebagai mitra kerja sama di sektor kesehatan, termasuk Bangladesh dan India.
Pimpinan antara negara itu sudah membuka pembicaraan awal. Bahkan, Narendra Modi mengirimkan timnya ke Indonesia untuk menindaklanjuti kemitraan tersebut. Namun, kesempatan itu justru tidak direspons oleh manajemen BUMN.
"Yang urusan dengan kesehatan, bukain Bangladesh, bukain ke India, saya sendiri, Perdana Menteri Narendra Modi, di sini enggak merespon, gimana? Sampai tanyain dua kali ke saya, sudah ngirim tim ke sini, enggak ada tindak lanjut," katanya.