Total belanja modal yang disiapkan untuk membangun Salak Binary mencapai USD45 juta. Proyek ini sedang dalam masa konstruksi dan diharapkan bisa selesai pada 2022. Direktur Keuangan Barito Pacific David Kosasih menambahkan, secara total, Star Energy menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD100-110 juta tahun ini.
Hingga semester I-2021, Star Energy sudah menyerap belanja modal sebesar 25-30% dari total anggaran. “Penyerapan belanja modal pada semester I-2021 baru berkisar 25-30% karena drilling baru dilaksanakan pada pertengahan kedua 2021," kata dia.
Selain proyek Salak Binary, Barito Pacific juga mengelola proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 9&10. Proyek ini dijalankan oleh anak usahanya, PT Indo Raya Tenaga. Belanja modal untuk PLTU itu mencapai USD3,28 miliar yang akan rampung pada 2025.
(Taufik Fajar)