Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indeks Dolar AS Lesu Tertekan Euro

Antara , Jurnalis-Rabu, 20 Oktober 2021 |07:11 WIB
Indeks Dolar AS Lesu Tertekan Euro
Dolar AS melemah (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indeks dolar melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Dolar melemah karena imbal hasil obligasi pemerintah naik tetapi tetap lebih rendah pada hari itu karena mata uang lainnya, termasuk sterling dan euro, didorong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Greenback mencapai level tertinggi satu tahun terhadap sekeranjang mata uang lainnya pekan lalu karena imbal hasil obligasi pemerintah melonjak dan karena investor bertaruh Federal Reserve mungkin perlu menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi yang sangat tinggi.

Baca Juga: Indeks Dolar Melemah Terseret Data Produksi Pabrik AS

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya terakhir turun 0,22% di 93,73, setelah sebelumnya turun ke 93,50, terendah sejak 28 September.

Euro naik 0,25% menjadi 1,1640 dolar AS. Mata uang, termasuk sterling dan dolar Selandia Baru, diuntungkan dari meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga. Pound Inggris naik 0,51% menjadi 1,3798 dolar AS karena pasar uang menilai secara kumulatif 35 basis poin dalam kenaikan suku bunga pada akhir tahun.

Dolar Selandia Baru melonjak 1,14% menjadi 0,7159 dolar AS setelah data pada Senin (18/10/2021) menunjukkan inflasi harga konsumen tercepat dalam lebih dari satu dekade. Sebelumnya naik menjadi 0,7172 dolar AS, tertinggi sejak 11 Juni.

Baca Juga: Permintaan Berkurang, Indeks Dolar AS Loyo

Inggris dan Selandia Baru telah memimpin kenaikan imbal hasil obligasi jangka pendek, dengan imbal hasil jangka pendek naik secara komparatif lebih banyak daripada di Amerika Serikat.

Dolar Aussie naik menjadi 0,7485 dolar AS, tertinggi sejak 15 Juli, mengabaikan risalah dovish dari pertemuan terakhir bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia).

Yuan mencapai level tertinggi empat bulan karena kekhawatiran tentang penularan dari masalah utang raksasa properti China Evergrande surut dan beberapa rekan-rekannya melakukan pembayaran kupon obligasi. Para pembuat kebijakan mengatakan akhir pekan lalu situasinya dapat dikendalikan.

Yuan di pasar luar negeri menguat hingga 6,3674 per dolar, terkuat sejak 1 Juni.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement