Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jakarta-Bandung 30 Menit, Proyek Kereta Cepat Tingkatkan Daya Saing RI

Antara , Jurnalis-Kamis, 21 Oktober 2021 |12:36 WIB
Jakarta-Bandung 30 Menit, Proyek Kereta Cepat Tingkatkan Daya Saing RI
Pembangunan kereta cepat tingkatkan daya saing (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung akan meningkatkan daya saing Indonesia di mata global dalam jangka panjang. Pasalnya, proyek yang dibangun PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu didukung sistem transportasi yang terintegrasi.

“Pembangunan infrastruktur itu salah satu syarat untuk kita membangun daya saing. Dengan adanya kereta cepat, seperti juga jalan tol, maka ada kemudahan yang bisa berdampak baik untuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah, Kamis (21/10/2021).

Baca Juga: Efisiensi Anggaran, Jadi Alasan Pembangunan Stasiun Kereta Cepat Walini Ditunda

Piter menjelaskan kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan terintegrasi dengan moda transportasi di setiap wilayah termasuk dengan light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) di DKI Jakarta, sehingga perjalanan dapat ditempuh lebih cepat dan efisien.

Selain itu, kereta cepat Jakarta-Bandung juga menjadi ikon kebanggaan Indonesia karena menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara, yang secara tidak langsung menjadi magnet bagi investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.

Baca Juga: Dampak Ekonomi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru Terasa 30 Tahun

“Banyak pembangunan infrastruktur baru yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Manfaat dari pembangunan itu, dirasakan masyarakat setelah beberapa lama dibangun dan dioperasikan,” katanya.

Menurutnya, dengan harga tiket antara Rp250.000-Rp350.000 per penumpang dan perjalanan sekitar 30 menit sampai dengan 40 menit, layanan ini akan meningkatkan efisiensi investor dan pelaku usaha.

Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung belakangan menuai pro dan kontra di masyarakat karena dampak pandemi COVID-19 mengharuskan proyek ini dibiayai APBN.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement