Cempe Rp12 Juta
Soal harga, Suharno menuturkan juga terus mengalami peningkatan. Semula harga jual cempe yang dia kembangbiakkan senilai Rp2,5 juta kemudian meningkat mencapai Rp5 juta. Belum lama ini, dia bisa menjual dua cempe dengan harga Rp38 juta. “Saat pandemi Covid-19 justru harganya melejit. Kalau dulu harga cempe Rp7 juta sekarang bisa sampai Rp12 juta. Saya tidak tahu penyebabnya apa,” kata dia.
Suharno mengakui salah satu kambing etawa pejantan miliknya dihargai hingga Rp300 juta. Bagi Suharno, harga itu sebanding dengan pengembangbiakan yang sudah dihasilkan.
“Kenapa kami kasih nilai segitu? Karena sebelumnya itu mengawinkan empat induk dan bisa terjual hingga Rp100 juta. Kalau pun nanti ada yang mau membeli dengan harga segitu [Rp300 juta], saya juga masih pikir-pikir. Karena penjantan itu jadi kunci [menghasilkan kambing etawa berkualitas],” kata dia.
Suharno berencana terus mengembangkan usaha pengembangbiakan kambing etawa miliknya. Dia kini memiliki satu pekerja yang bertugas mencari pakan ternak. Dia memiliki tekad bisa menggaet semakin banyak kaum milenial menggeluti usaha bidang peternakan terutama peternakan kambing etawa. Bagi Suharno, kambing etawa bisa menjadi investasi bernilai tinggi.
“Target saya bisa menggaet semakin banyak anak muda. kalau lulus tidak perlu pusing cari kerja, cukup jadi peternak kambing etawa. Di wilayah kami secara geografis memiliki sumber daya alam bahan pakan melimpah. Di wilayah kami juga zona tambang pasir yang tentunya nanti juga bisa habis. Saya khawatirkan kalau tidak berinvestasi di bidang lain, nantinya justru akan terjadi gejolak,” kata dia.
(Taufik Fajar)