Beragam gitar kustom dipesan pembeli, tapi yang paling banyak yakni jenis gitar protipe gitar buatan luar negeri yang mahal. Biasanya para pembeli juga ingin meniru gitar yang dipakai musisi favoritnya.
"Kebanyakan pesannya kustomer membuat replika dari gitar luar negeri, yang harganya mahal - mahal bikin spesifikasi dengan minim budget," tuturnya.
Pada proses pembuatan gitar custom, Yudha mengerjakannya sendiri. Bermodalkan sejumlah bahan baku kayu - kayu lokal dan kayu impor, Yudha membuat beragam jenis gitar mulai gitar akustik, gitar elektrik, dan gitar bass.
"Prroses pembuatan gitar saya kerjakan sendiri dengan alat semi manual. Kalau bahan baku gitar kita ngambil dari kayu lokal seperti mahoni, kalau gitar elektrik pakai kayu dari luar negeri, karena pohonnya nggak ada di luar negeri. Tapi itu tidak kesulitan, karena saya ngambil di rekanan. Secara kualitas boleh diadu," kata dia.
Dengan mulai meningkatnya pesanan gitarnya menjadikan Yudha mulai bisa memberdayakan pemuda sekitar. Pesanan jumlah banyak membuatnya mengambil pemuda di sekitarnya, untuk bisa bersama - sama memproduksi gitar custom.
"Kalau pesanan banyak biasanya saya ambil freelance untuk bantu pengerjaan. Kalau sehari-harinya saya sendiri yang buat," terang dia.
Media sosial menjadi salah satu cara memasarkan gitar kustom produksinya. Berbagai platform media sosial sudah dimiliki dengan nama Raff Gitar, yang menjadi brand-nya.
"Kalau pemasaran kami melalui media sosial dengan nama Raff Gitar. Cuma memang sekarang kendalanya masih banyak yang belum tahu, jadi butuh bantuan untuk promosinya," pungkasnya.
Kini dengan mulai dilonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat, ia berharap konser musik dan beragam pertunjukan seni bisa diadakan. Hal ini tentu mempengaruhi pendapatannya sebagai pengerajin gitar custom.
(Feby Novalius)