JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kualitas pendidikan ekonomi dan keuangan syariah penting untuk ditingkatkan guna menyesuaikan diri dengan tantangan dari kemajuan teknologi digital.
“Saat ini kompetitor yang sangat besar bukan dari sesama manusia. Ke depan kita akan berkompetisi dengan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) dalam mesin dan teknologi lainnya,” kata Menkeu, Kamis (28/10/2021).
Baca Juga: Aksi Sri Mulyani hingga Bos BI 'Main Basket' Jaga Stabilitas Sistem Keuangan
Menurut Menkeu, kompetisi ke depan dengan AI menuntut institusi pendidikan di Indonesia, termasuk yang mengadakan program pembelajaran ekonomi dan keuangan syariah, untuk berubah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi tanpa meninggalkan nilai Islam.
Apalagi saat ini sekitar 90% Sumber Daya Manusia (SDM) di industri ekonomi dan keuangan syariah tidak berasal dari program studi ekonomi dan keuangan syariah.
Baca Juga: Bicara Ekonomi Syariah, Sri Mulyani Singgung Riba
“Bahkan industri keuangan syariah cenderung memilih atau merekrut dan memberikan pelatihan kepada lulusan ekonomi konvensional dibandingkan mereka yang lulus dari prodi ekonomi syariah secara langsung,” kata Sri Mulyani.