Skenario optimis jika keterisian kursi penuh 100% dengan jumlah perjalanan sebanyak 39 kali dan harga tiket yang lebih mahal sebesar Rp400.000 maka balik modal bisa lebih cepat dalam 33 tahun.
"Inilah risiko-risiko yang dihadapi. Semua akhirnya yang menanggung rakyat karena ga bisa business to business lagi, harus ditanggung pemerintah," jelas Faisal.
Seperti diketahui, proyek kereta cepat Jakarta - Bandung mengalami pembengkakan investasi dari semula Rp86,5 triliun menjadi Rp114,2 triliun. Akibat pembengkakan biaya investasi, pemerintah Indonesia memutuskan membiayai dengan APBN dan menyuntikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp4 triliun melalui penyertaan modal negara (PMN).
(Dani Jumadil Akhir)