Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Dapat Bantuan dari ADB Kembangkan Proyek Rendah Emisi Karbon

Oktiani Endarwati , Jurnalis-Kamis, 04 November 2021 |14:38 WIB
RI Dapat Bantuan dari ADB Kembangkan Proyek Rendah Emisi Karbon
ADB dukung Indonesia kembangkan proyek energi hijau (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia mendapat bantuan dari Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) untuk percepatan proyek infrastruktur rendah karbon. Tak hanya di Indonesia, ADB juga mendorong kawasan Asia Tenggara (ASEAN) melalui Mekanisme Transisi Energi atau Energy Trantition Mechanism (ETM).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pola pembiayaan hijau (green finance) yang tepat mampu dimanfatkan sebagai jalan menuju peningkatkan pangsa energi baru dan terbarukan (EBT) yang signifikan, efisiensi energi, dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Menurut dia, tanpa green finance yang memadai, Indonesia tidak dapat mencapai ambisi Nationally Determined Contibution (NDC).

Baca Juga: RI Pensiunkan PLTU Batu Bara, Sri Mulyani: Butuh Rp426 Triliun

"Kami menghargai ADB yang telah mengusulkan ETM untuk mempercepat pengurangan emisi di Indonesia serta negara anggota ASEAN lainnya. Kami sudah diskusikan, ETM ini cocok untuk mempercepat dekarbonisasi di Indonesia, khususnya untuk pensiun dini pembangkit batubara," ujarnya dalam acara COP26 di Glasgow, Skotlandia, dikutip, Kamis (4/11/2021).

Arifin menyoroti dukungan finansial dari ADB memberikan dampak positif bagi negara-negara Asia Tenggara di tengah tantangan pemulihan ekonomi berbasis lingkungan hijau (green recovery) pascapandemi Covid19. ASEAN sebagai episentrum ekonomi global Pertumbuhan harus lebih berkontribusi dalam mewujudkan visi pascapandemi.

Apalagi berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) Sustainable Recovery, pandemi Covid19 telah mengakibatkan investasi energi turun hampir 20% year-on-year pada tahun 2020, atau setara dengan USD400 miliar.

Baca Juga: Menko Luhut: Indonesia Siap Kurangi Emisi Karbon hingga 50%

"Ini disebabkan oleh kekacauan permintaan dan pasokan energi di seluruh dunia daerah," jelas Arifin.

Arifin menuturkan, krisis akibat pandemi diharapkan menjadi peluang emas untuk mengatur ulang komposisi energi demi mempercepat pangsa pasokan energi yang lebih hijau sesuai APAEC (ASEAN Plan of Actions for Energy Cooperation). Dokumen ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi, memperkuat ketahanan energi dengan meningkatkan inovasi dan kerjasama serta meningkatkan target Energi Baru Terbarukan (EBT) dan intensitas energi.

"Sebagai satu-satunya anggota ASEAN di ekonomi G20, Indonesia secara konsisten menyampaikan pesan-pesan penting dari kawasan Asia Tenggara, seperti percepatan transisi energi untuk mendukung pemulihan ekonomi," tegas Arifin.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement