JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai terjadi peningkatan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III-2021. Jumlah nominal utang yang dimiliki sebesar USD423,1 miliar atau setara Rp6.008 triliun (kurs Rp14.200 per USD).
Utang luar negeri ini tumbuh sekitar 3,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 2,0% (yoy).
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ULN sektor publik dan sektor swasta," kata Direktur Komunikasi BI Erwin Haryono.
Diketahui, ULN Pemerintah tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Posisi ULN Pemerintah pada triwulan III 2021 sebesar USD205,5 miliar atau tumbuh 4,1% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan triwulan II 2021 sebesar 4,3% (yoy).
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman seiring lebih tingginya pinjaman yang jatuh tempo dibanding penarikan pinjaman. Hal ini terjadi di tengah penerbitan Global Bonds, termasuk Sustainable Development Goals (SDG) Bond sebesar 500 juta Euro, yang merupakan salah satu penerbitan SDG Bond konvensional pertama di Asia. Penerbitan SDG Bond ini menunjukkan upaya Indonesia dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan dan langkah yang signifikan dalam pencapaian SDG," katanya.
Baca Selengkapnya: Utang Luar Negeri RI Makin Bengkak, Tembus Rp6.008 Triliun!
(Dani Jumadil Akhir)