Pada masa itu, Tesla baru saja melaporkan rekor pengiriman pada kuartal ketiga. Padahal, saat itu Tesla menghadapi tekanan rantai pasokan hingga kekurangan chip.
Tesla juga akhirnya merilis tombol "Full Self-Driving Beta" yang memungkinkan pengendara untuk mendaftar pada perangkat lunak bantuan pengemudi pra-rilis untuk mengujinya di jalan umum. Fitur ini telah lama ditunggu-tunggu.
Sementara itu, perusahaan mendapatkan kasus besar di pengadilan federal San Fransisco pada 4 Oktober. Hakim memutuskan, Tesla harus membayarkan USD137 juta (Rp1,9 triliun/kurs Rp14.200/ USD) ke mantan pekerja mereka, Owen Diaz.
Pasalnya, dia dilaporkan mengalami lingkungan kerja yang tak bersahabat dengan ras selama waktunya di pabrik mobil milik Tesla di Fremont, California.
(Feby Novalius)