Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi Indonesia Kembali seperti Sebelum Pandemi Covid-19, Ini Buktinya

Michelle Natalia , Jurnalis-Kamis, 25 November 2021 |18:04 WIB
Ekonomi Indonesia Kembali seperti Sebelum Pandemi Covid-19, Ini Buktinya
Sri Mulyani (Foto: Dok Kemenkeu)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Indonesia telah menjadi salah satu negara yang perekonomiannya telah kembali ke tingkat atau level sebelum pandemi Covid-19.

Hal ini ditandai dengan beberapa catatan pertumbuhan ekonomi yang positif. Meski pertumbuhan Indonesia pada kuartal III-2021 hanya tumbuh 3,51%. Angka ini turun dibandingkan kuartal II-2021 yang mencapai 7,07%.

"Namun, tentu perlambatan ekonomi ini tidak hanya dialami Indonesia, tetapi oleh banyak negara di dunia," ujar Sri dalam konferensi pers virtual APBN KITA pada Kamis (25/11/2021).

Baca Juga: Keyakinan Sri Mulyani Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5% pada Kuartal IV-2021

Dia mencontohkan pertumbuhan ekonomi China yang juga melambat dari 7,9% pada kuartal II 2021 menjadi 4,9% pada kuartal III, ekonomi Amerika Serikat dari 12,2% menjadi 4,9%, dan Filipina dari 12% menjadi 7,1%. Dengan perhitungan skala 100, size PDB Indonesia telah mencapai 101,1.

"China sudah melonjak, AS juga, Filipina belum, Thailand baru saja, dan tetangga kita, Malaysia, masih 96,4," katanya.

Bahkan, kondisi Indonesia yang membaik ini sudah mendapatkan afirmasi berupa rating dari Fitch yang baru mengumumkan bahwa Indonesia berada pada tingkat BBB. Hal ini juga didukung dengan aktivitas ekonomi domestik yang membaik, akselerasi vaksinasi, dan dari sisi konsolidasi fiskal dan reformasi perpajakan, merupakan faktor yang mendorong Indonesia tetap terjaga dari sisi credit rating.

"Ini menggambarkan momentum pemulihan berjalan baik dan upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi struktural juga dilihat menjadi satu hasil yang cukup baik,” katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement