JAKARTA โ Varian baru virus corona Omicron tidak mengganggu rencana perusahaan melakukan penawaran saham perdana / initial public offering (IPO). Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengaku belum melihat ada kekhawatiran untuk menunda rencana IPO perusahaan terutama yang sudah berada di dalam pipeline BEI.
"Hingga saat ini, perusahaan-perusahaan yang berada dalam pipeline bursa masih relatif kondusif," kata Nyoman kepada media, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga: Khawatir Dampak Varian Omicron, Begini Curhatan Bos Maskapai Internasional
Menurut catatan BEI, terdapat 4 perusahaan yang sedang dalam proses penawaran / offering dan per hari ini keempat perusahaan itu mulai memasuki proses penjatahan / allotment.
Jika tidak ada halangan menerpa, maka keempat perusahaan itu dijadwalkan akan resmi mencatatkan saham perdananya pada 6 Desember 2021.
"Apabila semua berjalan lancar, maka keempat perusahaan tersebut akan dicatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2021," lanjutnya.
Empat perusahaan itu antara lain:
Baca Juga: Dihantui Varian Omicron, Rupiah Melemah ke Rp14.397/USD
1. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY)
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory memasang harga saham perdana sebesar Rp3.080 per saham. Emiten produsen susu ini pun mengincar total dana mencapai Rp3,66 triliun.
Adapun CMRY melepas 1,19 miliar saham atau 15% dari total modal perseroan dalam pelaksanaan IPO. Selain melepaskan saham baru ke publik, perseroan juga mengalokasikan 700.000 saham atau 0,06% untuk program saham untuk karyawan.
Kemudian, perseroan juga mengalokasikan 674,44 juta saham atau 10% dari total modal perseroan untuk program saham kepada manajemen dan karyawan.