JAKARTA โ Kemacetan di jalan tol membuat Indonesia rugi hingga USD300 juta atau setara Rp4,32 triliun (kurs Rp14.400). Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono mengatakan salah satu faktor penghambat kerugian tersebut adalah terjadinya penumpukan kuantitas dan okupansi kendaraan yang tidak efisien dalam pembayaran di ruas jalan tol.
Baca Juga: Hiii Takut! Tol Ini Dulu Bekas Kuburan, Ini Penampakannya
โPerlu kami sampaikan bahwa jalan tentunya banyak sekali antrean di jalan tol hal tersebut diungkapkan menurut studi yang dilakukan oleh World bank Indonesia pada tahun 2019, saat ini Indonesia telah menderita kerugian sebanyak USD4 miliar yang disebabkan karena kemacetan di Jalan raya,โ kata Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono dalam program Market Review IDX Channel, Jumat (3/12/2021).
Dia melanjutkan, jika hitung secara total 7,5% kerugian dari kemacetan yang disebabkan dari kemacetan di gerbang tol. Dirinya berharap dengan adanya penerapan transaksi non tunai nirsentuh ini tidak akan ada lagi antrean.
Baca Juga: Progres Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi II Capai 58,55%
Dengan demikian, sesuai arahan Presiden Jokowi agar peningkatan pelayanan jalan tol semakin baik. BPJT mengembangkan inovasi penggunaan teknologi untuk mengurangi kemacetan di gerbang jalan tol dengan Transaksi Nirsentuh MLFF Non Tunai di Jalan Tol.
Follow Berita Okezone di Google News