JAKARTA - Isu PNS digantikan robot tengah menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, dikhawatirkan posisi PNS yang tersedia akan kian sedikit sehingga persaingan makin ketat.
Namun, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Tjahjo Kumolo menepis isu tersebut. Penggunaan teknologi untuk melakukan urusan birokrasi bukannya bermaksud menggantikan PNS. Lantas, apa alasan sebenarnya? Di bawah ini telah Okezone rangkum fakta-faktanya pada Sabtu (4/12/2021).
Baca Juga: Deretan Kasus Penipuan CPNS Mengebohkan, Nomor 2 Korbannya sampai 50 Orang
1. Kecepatan inovasi
Pemanfaatan robot untuk melaksanakan tugas PNS ini diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi dapat membawa kecepatan inovasi. Hal ini bukan berarti PNS akan serta merta dipangkas.
“Sekarang keinginan Pak Jokowi diganti dengan robot bukan berarti PNSnya terus dipangkas, terus kita buat robot. Tidak. Tapi kecepatan inovasi itu yang diinginkan oleh Pak Jokowi,” ujar dia dalam Seminar Nasional Reformasi Birokrasi dan Penandatangan Butir-Butir Komitmen Kepala Daerah, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga: Asyik! Tunjangan PNS Naik
2. Untuk efektivitas kerja
Hal lain yang diharapkan dengan penggunaan robot ini adalah efektivitas kerja. Sebagaimana yang telah terasa di kehidupan sehari-hari, pandemi Covid-19 mempercepat digitalisasi di Indonesia. Sektor birokrasi pun merasakan langsung dampaknya.
“Alhamdulillah dengan pandemi covid ini ada kerja di kantor, kerja di rumah itu semakin jelas. Oh ternyata di kantor PANRB dengan separuh lebih kerja di rumah bisa diselesaikan kok dengan yang kerja di kantor ini,” ungkapnya.