JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyoroti banyaknya kontrak di BUMN yang merugikan karena tidak adanya mens rea atau niat mitigasi dari direksi ketika mengalami kerugian.
"Banyak kontrak di BUMN yang merugikan BUMN, termasuk di Pertamina. Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi. Kenapa kontrak-kontrak ini menguntungkan pihak lain?" ungkap Ahok dalam video di saluran YouTube 'Panggil Saya BTP'.
Berikut fakta-fakta Erick Thohir-Ahok soal proyek BUMN yang dirangkum di Jakarta, Minggu (5/12/2021).
1. Respons Menteri BUMN Erick Thohir
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan soal banyaknya proyek BUMN yang justru merugikan perusahaan negara sendiri. Pernyataan Komisaris Utama Pertamina (Persero) ini pun ditanggapi Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca Juga: Jokowi Soroti Proyek Kilang, Erick Thohir Diminta Evaluasi Direksi-Komisaris Pertamina
Erick Thohir meminta Ahok untuk mengevaluasi kinerja perusahaannya sendiri. Tujuannya supaya bisnis proses di BUMN berjalan dengan transparan dan benar.
“Jadi kalau Pak Ahok, Pak Komut menyatakan itu. Saya mengucapkan terima kasih. Tolong direview yang ada di Pertamina seperti saya juga mereview keseluruhan BUMN,” kata Erick.
2. BUMN Sudah Siapkan 5 Pondasi untuk Perbaiki Bisnis
Erick mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 5 pondasi yang bertujuan memperbaiki bisnis BUMN. Di antaranya, klasifikasi BUMN, ekosistem BUMN, digitalisasi, bisnis BUMN dan mereformasi SDM.
Baca Juga: Erick Thohir ke Ahok: Tolong Direview Pertamina
“Saya rasa yang disampaikan Pak Komut itu kan sebuah pembicaraan coba teman-teman media cek statement saya dari tahun 2020 mengenai perbaikan daripada 5 pondasi BUMN mengenai bisnis proses. Itu yang kita lakukan, transparansi dan bisnis proses,” ujarnya.
3. Erick Minta Ahok Lakukan Pengecekan Kontrak di Pertamina
Erick Thohir mengatakan agar Ahok melakukan pengecekan kontrak di Pertamina. Apalagi Ahok merupakan Komisaris Utama Pertamina yang seharusnya bisa mengetahui jika ada masalah.
Dia pun memaparkan, saat ini pihaknya terus mendorong transformasi bisnis BUMN. “Itu yang kita lakukan, transparansi dan bisnis proses. tapi saya cuma mau ingatkan, tadi yang statement di Nikkei kalau kita tidak mengembangkan ekosistem industri modern kita tidak melakukan R&D investasi akhirnya kita tertinggal,” katanya.