Sementara itu, pertumbuhan ekspor terbatas. Pertumbuhan ekspor sekitar 3-5% yov dalam 3 tahun terakhir dan hanya mencapai USD 171 juta pada tahun 2020.
“Indonesia mengandalkan produk impor sebagian besar untuk alat kesehatan kompleks, sedangkan produk ekspor sangat terbatas. Kita punya segalanya di negara ini. Tapi, hampir seluruh impor alat kesehatan Indonesia terus meningkat, dengan urutan dari tertinggi adalah Electrodiagnosis Devices (USD 87 juta), Ultrasonic Scanning Devices (USD 70 juta), dan Needles, catheters, cannula & more (USD 43 juta),” jelasnya.
Dalam hal ini, diketahui tren kesehatan Global akan memacu pertumbuhan industri perawatan kesehatan. Pasalnya, ada perubahan permintaan konsumen, pertumbuhan kelas menengah, penemuan terapi baru, konsentrasi penyakit & peningkatan pandemi, fokus pada pengendalian biaya, inovasi digital & telemedis.
“Industri kesehatan di Indonesia memiliki potensi besar yakni naiknya pendapatan rumah tangga kelas menengah, dan kampanye perawatan kesehatan universal,” tandasnya.
(Feby Novalius)