Budi mengatakan, Bandara Tebelian di Sintang dibangun sejak tahun 2011 dan terus dilakukan pengembangannya hingga tahun 2020.
“Pengembangan terus dilakukan mulai tahun 2020, Bandara ini dibangun dan dikembangkan dengan total Anggaran biaya sekitar Rp580 miliar,” ujarnya.
Bandara ini dibangun untuk menggantikan bandara eksisting yaitu Bandara Susil yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena berada di pusat kota dan dikelilingi pemukiman.
“Kehadiran bandara ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan transportasi udara di Kabupaten Sintang dan sekitarnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pengembangan Bandara Tebelian dilakukan diatas lahan sekitar 153,6 hektare yang telah dihibahkan oleh Pemkab Sintang kepada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.
Bandara Tebelian saat ini memiliki terminal penumpang seluas 2.000 m² yang mampu melayani 75 ribu penumpang per tahun, panjang runway 1.820 m x 30 m yang mampu didarati pesawat sejenis ATR-72/600, taxiway 160 m x 18 m dan Apron 220 m x 60 m, yang mampu menampung 4 pesawat ATR-72.
(Dani Jumadil Akhir)