JAKARTA - Harga minyak dunia hari ini turun pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga minyak turun di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi di importir minyak terbesar dunia menyusul penurunan peringkat terhadap dua pengembang properti China, dan setelah beberapa pemerintah mengambil langkah-langkah untuk memerangi varian Omicron dari virus corona.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari jatuh USD1,40 atau 1,9%, menjadi menetap di USD74,42 per barel, mundur dari tertinggi sesi di USD76,70 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Imbas Penurunan Stok AS
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari berkurang USD1,42 atau 2,0%, menjadi berakhir di USD70,94 per barel setelah mencapai tertinggi sesi di USD73,34 per barel.
Pada Kamis (9/12/2021), lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat pengembang properti China Evergrande Group dan Kaisa Group ke status "restricted default", dengan mengatakan mereka telah gagal membayar obligasi luar negeri, sementara sebuah sumber mengatakan bahwa Kaisa telah mulai bekerja untuk merestrukturisasi utang luar negeri senilai 12 miliar dolar AS.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 3%, Kekhawatiran Varian Omicron Mereda
Berita itu "memperburuk kekhawatiran pertumbuhan PDB China dan pada akhirnya dapat mempengaruhi minat pembelian minyak dari pelanggan minyak mentah terbesar dunia," kata analis Rystad Energy Louise Dickson.
Pada Rabu (8/12/2021), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberlakukan pembatasan COVID-19 yang lebih ketat di Inggris, dengan mengatakan orang harus bekerja dari rumah jika memungkinkan, memakai masker di tempat umum dan menunjukkan sertifikat vaksin COVID-19 untuk masuk ke acara dan tempat tertentu.
"Meskipun tes laboratorium menunjukkan bahwa vaksin Pfizer memiliki efek menetralkan Omicron ... langkah-langkah baru sedang diperkenalkan untuk mencoba menghentikan penyebaran virus," kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.