JAKARTA - Tantangan yang dihadapi untuk memacu pertumbuhan ekonomi digital. Ternyata, orang Indonesia belum semuanya melek keuangan.
Hal ini berdasarkan indeks inklusi keuangan di Indonesia yang baru 76,19%. Angka lebih rendah dibanding Singapura, Malaysia dan Thailand.
“Kendala utama dalam negeri ini untuk memacu perkembangan ekonomi digital adalah rendahnya literasi keuangan digital kita (di Indonesia),” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutan Indonesia Fintech Summit 2021, Minggu (12/12/2021).
Baca Juga: Masyarakat RI Masih Belum Melek Keuangan, Ternyata Ini Penyebabnya
Berdasarkan data Otorisas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan Indonesia baru mencapai 30,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.
“Angka ini berbanding jauh dengan Singapura sudah mencapai 98%, Malaysia 85% dan Thailand 82%, tingkat inklusi yang tinggi dengan literasi yang relatif rendah menunjukkan potensi risiko yang begitu tinggi. Karena meskipun masyarakat sudah memiliki akses keuangan sebenarnya mereka tidak mau pahami dengan baik fungsi dan risikonya,” katanya.
Dengan demikian peningkatan literasi menjadi kunci agar tingkat inklusi yang sudah terjadi bisa berdampak lebih produktif dengan risiko yang begitu minim.
“Hal inilah yang harus menjadi pekerjaan kita bersama bukan hanya pemerintah namun juga dorongan dari masyarakat, asosiasi dan stakeholders,” katanya.