JAKARTA - Light Rapid Transit atau LRT Jabodebek berencana dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3 yang dioperasikan secara otomotis tanpa adanya masinis pada tahun depan.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menyatakan GoA 3 level 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan.
“Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Senin (13/12/2021).
Baca Juga:Â LRT Jabodebek Beroperasi Tanpa Masinis, KAI Siapkan 'Pasukan Khusus' Cegah Tabrakan
Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.
“Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Sistem CBTC GoA 3 pada LRT Jabodebek ini dibangun oleh sinergi BUMN antara KAI, Adhi Karya, Len Industri, dan INKA,” ujarnya.
Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.
Baca Juga:Â Tepat di Hari Kemerdekaan, LRT Jabodebek Beroperasi 17 Agustus 2022
"Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujar Joni.