"Bepahkupi juga sudah menjalin kerja sama dengan beberapa buyer dari luar negeri seperti Bob Coffee yang berbasis di Rusia dan Pro Barista yang berbasis di Kazakhstan," ujarnya.
Sementara itu, dari sisi omset bisnis, Bepahkupi mampu mencacatkan omset sebesar Rp50 juta per bulan dan akan mengalami peningkatan pada pertengahan dan akhir tahun setelah panen raya kopi.
Dari sisi pemasaran, Bepahkupi melakukan pemasaran secara online dan offline. Untuk pemasaran secara offline lebih diutamakan untuk menjangkau target business to business (B2B) seperti mengikuti beberapa pameran secara langsung di berbagai tempat baik dalam dan luar negeri.
"Sedangkan pemasaran online dilakukan lebih banyak untuk menjangkau target business to consumer (B2C) melalui berbagai strategi seperti penjualan melalui e-commerce, website, dan pengoptimalan penggunaan media sosial," tuturnya.
Tak kalah penting, Bepahkupi juga turut mengikuti ajang IFF 2021 dalam rangka memperluas jaringan atau networking bisnis untuk semakin meningkatkan kapasitas usaha maupun kapasitas produksi Bepahkupi.
Wiga berharap, dengan mengikuti ajang IFF 2021, Bepahkupi dapat meningkatkan kapasitas usaha agar semakin besar dan mendorong peningkatan daya saing produk kopi lokal di pasar internasional.