Penggunaan produk dalam negeri, menurut Fatar bisa berdampak terhadap penurunan biaya produksi, namun tetap menjaga kualitas produk.
“Inovasi tetap harus dilakukan agar lebih efisien, agresif dan masif,”ungkap Fatar.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan produk yang dihasilkan dari pabrik valve ini sudah sesuai dengan standarisasi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan proyek di Industri Hulu Migas.
“SKK Migas, KKKS dan Kementrian ESDM terus melakukan penilaian dan pembinaan untuk meningkatkan efektifitas dan mejaga mutu produk yang dihasilkan dari pabrik, sebagai industri penunjang di hulu migas.” kata Erwin.
(Feby Novalius)